Sejarah



Jember - adalah Kabupaten yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Pada
tahun 1960-an di Kabupaten ini, banyak lembaga Pendidikan Islam, seperti : PGA,
Mu’allimat, Muallimin dan Pondok Pesantren, selain sekolah menengah umum.
Apabila seseorang  ingin melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, terutama Perguruan Islam, maka ia
harus ke luar daerah yang cukup jauh, misalnya ke Malang, Surabaya atau
Yogyakarta. Demikianlah, dari tahun ke tahun semakin terasa kuat keinginan
masyarakat Jember untuk memiliki
Perguruan Tinggi Islam.


Kebutuhan masyarakat tersebut akhirnya disadari oleh para tokoh dan alim
ulama di Jember. Pada tanggal 30 September 1964, diselenggarakan konferensi
Syuriah alim ulama Cabang Jember, bertempat di gedung PGAN, Jl. Agus Salim No.
65 yang dipimpin oleh KH. Sholeh Syakir. Di antara keputusan terpenting
konferensi tersebut ialah akan didirikannya Perguruan Tinggi Islam di Jember,
untuk mendidik kader-kader Islam yang berjiwa kuat.


Untuk merealisir keputusan tersebut, dibentuk suatu panitia kecil
terdiri dari : KH. Achmad Shiddiq, H. Shodiq Machmud, SH, Muljadi , Abd. Chalim
Muchammad, SH, Drs. Sru Adji Surjadi dan Maqsun, Arr, BA. Setelah beberapa kali
rapat, panitia menentukan (1) Perguruan Tinggi yang akan didirikan itu adalah
Fakultas Tarbiyah dan (2) Berkonsultasi kepada Rektor IAIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, Prof. KH. A. Sunarjo, SH dan Menteri Agama RI, Prof. KH. Saifuddin
Zuhri, tentang kemungkinan di kemudian hari Fakultas Tarbiyah dapat
dinegerikan. Konsultasi dilakukan oleh KH. Achmad Shiddiq dan kemudian
diteruskan oleh H. Shodiq Machmud, SH. Hasil konsultasi pada prinsipnya
menyetujui berdirinya Fakultas Tarbiyah di Jember.



Berdirinya Institut Agama Islam Djember (IAID)

Awal tahun 1965, berdirilah Institut Agama Islam Djember (IAID),

fakultas Tarbiyah, dipimpin oleh H. Shodiq Machmud, SH. Untuk menunjang
berdirinya fakultas tersebut, dibentuklah pengurus Yayasan IAID, terdiri dari :Penasehat: R. Oetomo (Bupati Jember), Ketua :
KH. Dzofir Salam, Wakil Ketua : H. Shodiq Machmud, SH, Sekretaris : Muljadi, Bendahara : Moch. Ichsan, BA, Anggota: KH. Achmad Shiddiq, R. Dadang Prawiranegara, SH, Drs. A. Djazuli, dan Abd. Chalim Muhammad, SH.


Kantor IAID waktu itu di Jl. Dr. Wahidin 24, rumah H. Shodiq Machmud,
SH. Bersamaan dengan berdirinya IAIN “Sunan Ampel” di Surabaya pada tanggal 5
Juli 1965, Pengurus Yayasan IAID tersebut dilantik sebagai Panitia Penegerian
IAID menjadi IAIN oleh Menteri Agama K.A. Fatah Yasin. Panitia yang hadir antara
lain R. Oetomo, KH. Dzofir Salam, H. Sodiq Machmud, SH dan Muljadi.
Panitia Penegerian IAIN Jember melakukan rapat pada tanggal 7 Juli 1965
dan telah menetapkan pimpinan Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Jember sebagai
berikut: Dekan :
H. Shodiq Machmud, SH, Wakil Dekan I : Abd. Chalim Muhammad, SH, Wakil Dekan II : Drs. Achmad Djazuli.  Pendaftaran mahasiswa angkatan pertama cukup banyak peminatnya, yaitu
195 pendaftar dan yang dinyatakan lulus testing 167 orang, dengan soal testing
masuk menggunakan soal testing masuk dari IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dan
pada awal Agustus 1965 dilangsungkan MAPRAM/Masa Bhakti Mahasiswa (OPSPEK,
sekarang) yang ditangani oleh mahasiswa PMII dari UNEJ dan IKIP Jember, di
bawah pimpinan saudara Sandjaja, BA, bertempat di PGAN Jember.
Pada tanggal 1 September 1965 dilaksanakan kuliah umum oleh Prof. Tk. H.

Ismail Yakub, SH, MA. bertempat di Gedung Tri Ubaya Sakti (Gedung Veteran
sekarang Kantor Pusat UNEJ), sebagai pembukaan tahun kuliah. Padabulan-bulan
pertama perkuliahan bertempat di Gedung Tri Ubaya Sakti, AULA Masjid Jami’, SD
Jember Kidul I dan PGAN Jember.


Ketika Menteri Agama menghadiri Musyawarah Alim Ulama di Surabaya beliau
mengirim utusan ke Jember yang terdiri dari : (1) HA. Timur Djaelani, MA.
Direktur Direktorat Perguruan Tinggi Agama dan Pesantren Luhur Departemen Agama
dan (2) Prof. Tk. H. Islamil Yakub, SH, MA. Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya. Utusan tersebut menyampaikan pesan Menteri
Agama bila dalam tempo dua hari Panitia Penegerian sanggup melengkapi syarat-syarat
penegerian, maka penegerian akan dilaksanakan oleh Menteri Agama sendiri. Bila
tidak,  maka penegerian akan ditunda.


Panitia ternyata sepakat dan sanggup melaksanakan penegerian tersebut
dengan biaya sekitar Rp. 5.000.000-, (lima
juta rupiah) yang diperoleh dari sumbangan masyarakat dan pemerintah Daerah.
Penegerian dilaksanakan pada 16 Pebruari 1966, bertempat di GNI Jember, dengan
H. Shodiq Machmud, SH sebagai Dekan yang pertama kalinya.



Berdirinya Fakultas Tarbiyah Jember IAIN Sunan Ampel

Dengan SK Menteri Agama No. 4/1966,
tanggal 14 Pebruari 1966, maka IAID dinegerikan menjadi Fakultas Tarbiyah IAIN
“Sunan Ampel” Jember. Penegeriannya dilakukan oleh Menteri Agama sendiri, Prof.
KH. Saifuddin Zuhri, pada tanggal 16 Pebruari 1966 di GNI Jember.
Setelah
dinegerikan, maka pimpinan Fakultas terdiri dari : Dekan : H. Shodiq Machmud, SH, Wakil Dekan I :
Drs. M. Ilyas Bakri, Wakil Dekan II : KH. Muchit Muzadi. dan mulai tahun 1967, ditambah : Wakil Dekan III : Drs. M. Abd
Hakim Malik. Dengan
dinegerikannya IAID menjadi IAIN, maka Yayasan IAID juga mengalami perubahan
menjadi Yayasan Pembinaan IAIN Jember, terdiri dari : Penasehat: R.
Oetomo (Bupati Jember), Ketua :
KH. Dzofir Salam, Sekretaris:
Muljadi, Bendahara : Moch
Iksan, BA, Anggota : H.
Sodiq Machmud, SH, dan H. Djumin Abdullah.
Yayasan bersama KAMI dan KAPPI pada bulan Septermber 1966 berhasil
menguasai gedung THHK, yang selanjutnya ditempati oleh Fakultas Tarbiyah IAIN
“Sunan Ampel” Jember. Gedung tersebut pada tahun 1969-1971 memperoleh biaya
rehab dari Departemen Agama. Pada tahun 1966/1967 atas usaha Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel
Jember, telah dibuka Sekolah Persiapan IAIN di Jember yang diresmikan dengan
SK. Menteri No. 31 tahun 1967 pada tanggal 1 Januari 1967. Kepala Sekolah KA.
Muchid Muzadi. Jumlah murid 63 orang, tenaga guru 36 orang tenaga tidak tetap.
Sekolah Persiapan IAIN ini dimaksudkan untuk mempersiapkan siswa dari berbagai
sekolah untuk menjadi mahasiswa IAIN. Lulusan Sekolah Persiapan IAIN berhak
memasuki IAIN tanpa test, kecuali psikotes. Sekolah Persiapan ini pada tahun
1978, telah diubah menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN).


Berhubung Pengurus Yayasan banyak yang pindah, pengurus Yayasan
mengalami penyempurnaan. Berdasarkan akte notaris no. 68 tertanggal 26 april
1983, dengan nama yayasan Pembinaan dan Pengembangan IAIN terdiri dari:Penasehat: Bapak
Bupati Kepala Daerah TK.II Jember, Ketua DPRD TK. II Jember, Rektor IAIN Sunan Ampel Jember, Ketua kehormatan : KH. Dzofir
Salam, Ketua : H.
Moh. Syari’in, Wakil Ketua : Drs. HM.
Ilyas Bakri, Wakil Ketua : Drs.
Sahuri Rifa’i, Sekretaris : Drs.
HM. Hafi Anshori, Wakil Sekretaris : Drs. H.
Zainuddin Dja’far, Anggota : Drs. H. Yasin,  H. Sodiq Machmud, SH, Drs. Abd. Manan, Drs. M. Hakim Malik, Drs. Alfan Jamil, HM. Saleh Sarfan
, Ahmad Djazuli, BA, H. Muchson Sudjono, HF. Muslich Adenan, Hj.Nihayah As, BA, H. Masliah Fatchan, BA.
Setelah menyempurnakan Yayasan tersebut, maka pimpinan Fakultas
bersama-sama Yayasan dengan rekomendasi Bapak Bupati memohon kebijaksanaan
Bapak rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya agar di Jember diperkenankan membuka
tingkat Doktoral kembali. Berdasarkan SK Rektor tanggal 16 Juli 1983 No. 16/A/13/P/1983, pada
tahun akademik 1983/1984, di Jember dibuka program Doktoral. Sebenarnya sejak
semula Fakultas Tarbiyah Jember IAIN “Sunan Ampel” ini sudah pernah membuka
program Doktoral. Bahkan telah meluluskan 16 orang sarjana pada tahun
1973/1974.
Akan tetapi program Doktoral itu ditiadakan dan baru 6 tahun kemudian
(1983/1984) dibuka kembali, dan sejak tahun akademik 1983/1984 Fakultas
Tarbiyah IAIN Sunan Ampel mulai menggunakan sks, dengan masa studi 8 semester. Perlu diketahui bahwa pengurus yayasan bersama-sama Pimpinan Fakultas
telah sepakat menyerahkan gedung IAIN di Jl Wr. Supratman No 5 (sekarang Jl.
Untung Suropati No. 5) kepada Bapak Bupati Kepala Daerah TK. II Jember untuk
dipindahkan ke tempat lain yang lebih memungkinkan guna perluasan dan pengembangan
IAIN, karena gedung yang ada sudah kurang memadai dan berada ditengah-tengah
keramaian dan pusat pembelanjaan, sehingga kurang kondusif bagi pengembangan
akademis.
Atas saran Bupati, Bapak H. Suryadi Setiawan, maka lokasi kampus
Fakultas Tarbiyah Jember IAIN Sunan Ampel diarahkan di Karang Mluwo, Mangli
Kecamatan Kaliwates Kebupaten Jember. Peletakan batu pertama pembangunan kampus
dilakukan oleh Bapak Bupati Surjadi Setiawan, pada tanggal 19 Desember 1988,
disaksikan oleh Ketua Yayasan Pembinaan dan Pengembangan Fakultas Tarbiyah IAIN
Sunan Ampel, Bapak H. Moch Syari’in, Pimpinan Fakultas dan undangan lainnya.
Pelaksana pembangunan kampus tersebut adalah CV. Puji Jaya Sakti, dan
sambil menunggu peresmian pemakaiannya kampus tersebut telah ditempati. Dalam
rangka pemanfaatan kampus baru, baik untuk kantor maupun perkuliahan dan
kegiatan-kegaitan lainnya, maka pada tanggal 12 Maret 1991 jam 19.00 WIB telah
dilaksanakan Khatmil Qur’an yang dihadiri oleh pimpinan Fakultas, Dosen,
Karyawan, mahasiswa dan Ibu-Ibu Dharma Wanita. Selanjutnya pada tanggal 13
Maret 1991 jam 10.00 WIB diselenggarakan Tasyakuran dengan masyarakat setempat.
Dan tepat pada tanggal 6 Juni 1991 kampus baru yang berlokasi di Jalan jumat
Mangli diresmikan oleh Menteri Agama
RI.
Perkembangan STAIN Jember
Alih status IAIN menjadi  STAIN
Jember dimulai dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 11 tahun 1997 tentangPendirian Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri (STAIN) dan ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Menteri Agama
Republik Indonesai nomor 291 tahun 1997 tentang Organisasi dan Tata Kerja STAIN
Jember, sehingga secara Yuridis Fakultas Tarbiyah Jember IAIN Sunan Ampel telah
berubah status secara resmi menjadi STAIN Jember.
Dengan alih status itu, STAIN mempunyai peran yang semakin penting,
mantap dan dinamis pada era reformasi dalam upaya meningkatkan kecerdasan,
harkat dan martabat bangsa dengan menghasilkan tenaga ahli/sarjana Islam yang
memiliki wawasan luas, terbuka, mempunyai kemampuan manajemen, teknologi dan
profesional yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat dan zaman era
globalisasi dan informasi saat ini.
Pada awalnya sebelum menjadi STAIN Jember, Fakultas Tarbiyah Jember
memiliki 3 jurusan, yaitu :  (1) Jurusan
Pendidikan Agama Islam (PAI) (2) Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (3) dan Jurusan
Kependidikan Islam (KI). Pada tahun akademik 1997/1998 STAIN Jember melakukan
refleksi ke arah perlunya dibuka program studi baru selain Tarbiyah, sehingga
sejak tahun akademik  itu pula  STAIN Jember membuka dua jurusan baru, yaitu
Syari’ah dan Dakwah.
Dengan demikian menjadi kian jelas, bahwa sejarah STAIN Jember adalah
sejarah perjalanan dan perjuangan panjang, bukan sekedar sejak penamaan STAIN
Jember melalui Keppres Nomor 11 tahun 1997 tentang Pendirian STAIN, tetapi
harus runtut sejak sejarah berdirinya. STAIN Jember berdiri secara formal pada
hari Senin 30 Syawal 1385 H bertepatan dengan tanggal 21 Pebruari 1966 M.
lbarat menelusuri kapan seharusnya STAIN Jember berulang tahun, maka
rentangannya harus dihitung sejak ia dilahirkan, bukan sejak penamaannya yang
terakhir. Karena, nama bisa berubah setiap saat tapi kelahiran itu sendiri
adalah hal yang takkan pernah berubah dan memang tidak bisa dirubah rubah,
karena ia merupakan momentum dan fakta sejarah.
Oleh karena itu, ke depan STAIN Jember harus selalu intens mengembangkan
dinamika dalam merealisasi program program strategis, sedikitnya karena dua
alasan. Pertama, karena keberadaannya, STAIN Jember harus selalu berkompetisi
dengan sejumlah 14 (empat belas) kompetitor perguruan tinggi negeri dan swasta
di Jember, dengan cara lebih mengedepankan peningkatan mutu atau kualitas.
Kedua, pengembangan STAIN merupakan amanah para pendiri yang harus dikembangkan
oleh semua warga civitas akademika, khususnya pimpinan STAIN Jember. Lebih dari
itu, karena secara geografis STAIN Jember bisa disebut sebagai pusat penyanggah
pengembangan Islam dari pintu Timur.
Sepanjang sejarah, untuk mengambil ‘ibrah dari jejak tradisi yang
dilakukan oleh para tokoh yang ikut mengembangkan STAIN, karena mereka pernah
memimpin STAIN Jember (sejak awal sejarah IAID dan Fakultas Tarbiyah Jember
IAIN Sunan Ampel) dengan langkah-langkah tertentu, untuk selanjutnya digunakan
sebagai pemacu langkah guna merancang upaya upaya strategis pengembangan STAIN
ke depan. Tokoh tokoh yang pernah meminpin STAIN Jember dimaksud adalah sebagai
berikut:  KH. Sodiq Machmud, SH. (1965
1973), Drs. H. M. 11jas Bakri (1973
1983), Drs. H. Sahilun A. Nasir   (1983
1991), Drs. H. A. Nizar Hasjim (1991
1997), Drs. H. Satral (1998
2000), Drs. Mahjuddin (2000
2004),
  Dr. Moh. Khusnuridlo, M.Pd (2004-2008), dan Prof. Dr. H. Moh. Khusnuridlo, M.Pd (2008 – Sekarang).
Read More..

Al-Quran

Followers

 

STAIN JEMBER. Copyright 2011 All Rights Reserved